Chapter 1: Hal Pertama Setelah Reinkarnasi, Membuahi Memek Perawan Pahlawan Tanpa Tanggung Jawab
Namaku Satou Tarou, 28 tahun, perjaka sejati, dan budak perusahaan yang setiap hari lembur tanpa ampun. Suatu malam, setelah kelelahan karena kerja berlebih, aku ditabrak truk yang ugal-ugalan melanggar lampu merah dalam perjalanan pulang. Yang terakhir kulihat adalah darahku berceceran di jalan dan layar ponselku yang masih menampilkan hasil pencarian
“gugatan tunjangan lembur belum dibayar”.
Ketika sadar kembali, aku mengambang di ruang putih tak bertepi. Di depanku berdiri seorang dewi berambut pirang dengan payudara super besar, hanya mengenakan sehelai kain tipis tembus pandang hingga putingnya terlihat jelas. Dia tersenyum lebar penuh makna.
“Selamat, Satou Tarou-kun! Kau dapat hak reinkarnasi ke dunia lain!”
Klise banget, pikirku. Aku sudah terlalu capek, jadi cuma mendengarkan sambil lalu.
“Lalu skill cheat nya apa?”
Dewi mengacungkan satu jari sambil tersenyum nakal.
“Hanya satu skill: 『Produksi Sperma Tak Terbatas』 dan 『Sperma Pelecut Orgasme Instan』. Wanita yang kena spermaku langsung—entah creampie, diminum, atau hanya tersentuh—akan orgasme beruntun sampai hilang akal, hamil 100%, dan tubuhnya berubah permanen jadi gampang hamil lagi. Skill pembuahan paling ultimatif♪”
Aku protes, tapi dewi sudah ketawa dan langsung melemparku ke dunia lain.
Aku mendarat di hutan. Tubuhku meremaja jadi usia 20-an, wajah cukup tampan, pakaian ala petualang murahan. Saat kubuka status, skill-ku memang cuma itu:
【Anugerah Dewa: Sperma Tak Tertandingi】
Produksi sperma tak terbatas
Sperma pelecut orgasme instan (creampie/minum/terkena langsung → orgasme instan + jatuh ke kenikmatan + hamil 100% + tubuh birahi permanen)
Serius cuma ini doang. Sihir serang atau pertahanan nol besar.
Tiba-tiba terdengar jeritan wanita dari dalam hutan. Aku berlari ke sana dan melihat seorang gadis cantik berambut pirang—pahlawan Erika Flameheart—hampir diperkosa orc raksasa. Zirahnya sudah rusak parah, payudara besarnya hampir tumpah, roknya tersingkap memperlihatkan celana dalam putih.
Aku ambil batu dan pukul kepala orc itu sekuat tenaga—beruntung langsung pingsan. Erika menatapku dengan mata berkaca-kaca,
“Terima kasih… aku Erika Flameheart, pahlawan. Balas budi ini pasti akan—”
Tapi aku sudah tak sabar. Aku turunkan celana, kontolku yang berkat skill dewi jadi dua kali lebih besar dan ganas langsung tegang keras. Erika panik,
“Eh… tunggu… apa!?”
Aku buka kakinya membentuk M, geser celana dalamnya, lalu langsung tusuk memek perawannya hingga pangkal sekaligus. Zubuzubuzubu!!
“Higyiiiiii!!!”
Selaput daranya robek, darah perawan mengalir. Memeknya sempit banget, mencekik kontolku erat. Awalnya dia kesakitan, tapi setelah beberapa tusukan, skill aktif. Erika mulai geliat panas,
“Ah… panas… apa ini… aneh…”
Aku tusuk lebih dalam, tempelkan kepala kontol ke mulut rahimnya, lalu semprotkan sperma dalam jumlah besar. Dokudokudoku!!
Erika langsung orgasme gila-gilaan, matanya memutih, memeknya berkejang memerah kontolku seperti memeras susu. Perutnya langsung membuncit sedikit—hamil pasti.
Dia sudah jatuh total, mata berbentuk hati.
“Saber-sama… ♡”
Aku tersenyum,
“Mulai sekarang kau budak hamil pertamaku.”
Tak lama, tiga teman Erika datang: elf penyihir berambut perak Miria, pencuri berkuping kucing Luna, dan santo berpayudara besar Sophia. Mereka semua cantik jelita, dan langsung kaget melihat Erika yang sudah gila kenikmatan.
